Thursday, June 6, 2013

Amanah

Imam Ghazali = " Apa yang paling besar
didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "

Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar,tapi yang besar sekali adalah
HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179).
Maka kita harus hati-hati dengan nafsu
kita, jangan sampai nafsu kita
membawa ke neraka."

IMAM GHAZALI" Apa yang paling berat
didunia? "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG
AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ).
Tumbuh-tumbuhan,
binatang, gunung, dan malaikat semua
tidak mampu ketika Allah SWT meminta
mereka menjadi khalifah pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya
berebut-rebut menyanggupi
permintaan Allah
SWT sehingga banyak manusia masuk
ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling
ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali
didunia ini adalah MENINGGALKAN
SOLAT .
Gara-gara
pekerjaan kita atau urusan dunia, kita
tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam
sekali di dunia ini? "
Murid- Murid dengan serentak
menjawab ="Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang
paling tajam sekali didunia ini adalah LIDAH MANUSIA . Kerana melalui lidah,
manusia dengan mudahnya menyakiti
hati dan melukai perasaan saudaranya
sendiri

KONSEP AMANAH DALAM AL-QUR’AN DAN IMPLEMENTASINYA

Sebagian besar masyarakat kita masih beranggapan bahwa amanah atau kepercayaan dalam bentuk jabatan dipandang sebagai anugerah. Konsekuensinya adalah kerap kali ketika memperoleh jabatan, banyak orang yang melaksanakan upacara syukuran. Bahkan dalam tingkat tertentu, acara tersebut dilakukan secara berlebihan (mubazir). Tidak ada maksud untuk menyatakan syukuran itu salah. Hanya saja fenomena itu dapat dijadikan bukti bahwa amanah sering diidentikkan dengan anugerah.
Sampai di sini menjadi menarik jika dianalisis dari sudut semantik. Sebagaimana yang akan dijelaskan nanti salah satu makna amanah adalah pembebabanan yang meniscayakan tanggungjawab. Jika penerimaan amanah disikapi dengan syukuran sama artinya ketika mendapatkan pembebanan yang umumnya berat manusia malah bersyukur. Bagi sebagian orang amanah memang nikmat (anugerah).

Melalui jabatan yang diembannya ia akan memperoleh banyak manfa’at dan fasilitas. Bukankah wajar jika ia menggelar acara syukuran? bukankah biaya yang dikeluarkan akan kembali secara berlipat? Dari hal itu, penulis ingin mengajak kita untuk melihat hakikat makna amanah di dalam Al-Quran.

A. PENGERTIAN AMANAH
Amânah berasal dari kata a-mu-na – ya‘munu – amn[an] wa amânat[an] yang artinya jujur atau dapat dipercaya. Kata kerja ini berakar dari huruf hamzah, mim dan nun yang makna pokoknya adalah aman, tenteram dan hilangnya rasa takut. Secara bahasa, amânah (amanah) dapat diartikan sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Amanah juga berarti titipan (al-wadî‘ah). Amanah adalah lawan dari khianat. Amanah terjadi di atas ketaatan, ibadah, al-wadî’ah (titipan), dan ats-tsiqah (kepercayaan).
Al-Isfahani memaknai amanah dengan ketenteraman jiwa (tu’maninatun al-nafs). Farid Wajdi menterjemahkan amanah dengan sukun al-qalb (ketenteraman hati). Lawan dari kata amanah adalah khianat. Dari akar kata ini juga terbentuk kata iman dan amin.
Orang yang beriman dipastikan akan memperoleh rasa aman dan tenteram. karena ia akan merasa mendapatkan penjagaan dari Allah Swt. Sebaliknya orang yang diselimuti dengan berbagai macam kegelisahan dan ketakutan, dipastikan sedang mengalami krisis iman.


B. AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG AMANAH
1. Surat Al-ahzab ayat 72


                   (الأحزاب : 72)

“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh.”


Ada berbagai pendapat mengenai makna amanah dalam ayat ini. Al-Qurthubi menyatakan, amanah bersifat umum mencakup seluruh tugas-tugas keagamaan. Ini adalah pendapat jumhur. Asy-Syaukani menukil pendapat al-Wahidi, bahwa amanah di sini menurut pendapat seluruh ahli tafsir adalah ketaatan dan kewajiban-kewajiban yang penunaiannya dikaitkan dengan pahala dan pengabaiannya dikaitkan dengan siksa. Ibn Mas‘ud berkata, bahwa amanah di sini adalah seluruh kewajiban dan yang paling berat adalah amanah harta. Sedangkan Ubay bin Ka‘ab berpendapat bahwa di antara amanah adalah dipercayakannya kepada seorang wanita atas kehormatannya.
Mujahid berpendapat, amanah dalam ayat ini adalah kewajiban-kewajiban dan keputusan-keputusan agama. Sedangkan Abu al-’Aliyyah berpendapat, amanah adalah apa-apa yang diperintahkan-Nya dan apa-apa yang dilarang-Nya.
Seluruh pendapat tersebut bermuara pada kesimpulan bahwa amanah dalam ayat tersebut adalah seluruh apa yang dipercayakan Allah kepada manusia mencakup seluruh perintah dan larangan-Nya, juga seluruh karunia yang diberikan kepada manusia.
2. Surat An-nisa’ ayat 58
Menunaikan amanah adalah wajib hukumnya. Amanah wajib disampaikan kepada yang berhak menerimanya. Alloh SWT berfirman dalam surat An-nisa’ ayat 58;

•           ••     •      •     (النساء : 58)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa amanat yaitu; segala sesuatu yang dipercayakan kepada manusia dan diperintahkan untuk dikerjakan. Dalam ayat ini Allah memerintahkan hambanya untuk menyampaikan amanat secara sempurna, utuh tanpa mengulur-ulur/menunda-nundanya kepada yang berhak. Amanat itu mencakup perwalian, harta benda, rahasia, dan perintah yang hanya diketahui oleh Allah.
Pada ayat lain yaitu Qs. al-Mu’minun ayat 8 dan Qs. al-Ma‘arij ayat 70, Alloh berfirman:
     (المؤمنون : 8)
Artinya:
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. (QS. Al-Mu’minun: 8)

Dari ayat-ayat diatas, terlihat adanya indikasi (qarînah) bahwa menunaikan amanah merupakan salah satu sifat orang Mukmin. Hal itu menunjukkan perintah menunaikan amanah tersebut bersifat tegas (jâzim) dan oleh karenanya menunaikan amanah adalah wajib. Sebaliknya, larangan mengkhianati amanah merupakan larangan yang bersifat tegas sehingga hukumnya haram.

C. HAKIKAT MAKNA AMANAH DAN IMPLEMENTASINYA
Merujuk kepada ayat-ayat Al-Quran diatas, menurut pandangan penulis pada hakikatnya kata amanah mengandung makna sebagai berikut:
1. Amanah dalam arti tanggungjawab personal manusia kepada Alloh
Alasan penolakan alam (bumi, langit dan sebagainya) terhadap amanah (QS. Al-Ahzab: 72) adalah karena mereka tidak memiliki potensi kebebasan seperti manusia. Padahal untuk menjalankan amanah diperlukan kebebasan yang diiringi dengan tanggung jawab. Oleh sebab itu, apapun yang dilakukan bumi, langit, gunung terhadap manusia, walaupun sampai menimbulkan korban jiwa dan harta benda, tetap saja "benda-benda alam" itu tidak dapat diminta pertanggungjawabannya oleh Allah. Berbeda dengan manusia. Apapun yang dilakukannya tetap dituntut pertanggungjawaban.
Manusia adalah khalifah fi al-ardh, oleh karena itu manusia memiliki beban (tugas) untuk memakmurkan bumi (wasta’marakum alardh). Sebuah tugas yang maha berat, karena menuntut kesungguhan dan keseriusan kita dalam menjalankannya.
Bahkan tugas ini jauh lebih berat dari melaksanakan ibadah. Secara sederhana dapat dikatakan sebagai seorang muslim, hidup tidak sekedar menjalankan ibadah mahdzoh saja, lalu kita merasa nyaman. Hidup sesungguhnya adalah sebuah perjuangan untuk menegakkan kebaikan.
Jadi perbedaan manusia dari makhluk lain adalah karena manusia telah diberi potensi kebebasan dan akal, sehingga dengan potensi itu manusia mampu mengenal Rabbnya sendiri, mampu menemukan petunjuk sendiri, beramal sendiri, dan mencapai Rabbnya sendiri. Semua yang dilakukan manusia adalah pilihannya sendiri, dengan mempergunakan semua potensi dalam dirinya, sehingga manusia akan memikul akibat dari pilihannya itu, dan balasan untuknya sesuai dengan amalnya.
2. Amanah dalam arti tanggung jawab sosial manusia kepada sesama
Dalam pandangan Islam setiap orang adalah pemimpin, baik itu pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat maupun yang lainnya. Sebab, manusia adalah makhluk sosial dan mempunyai tanggung jawab sosial pula. Tentu saja semua itu akan dimintai pertanggungjawaban. Rasulullah SAW bersabda:

كلكم راع و كلكم مسؤول عن رعيته (رواه مسلم)
Artinya:
''Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya.'' (H.R. Muslim).

Fenomena yang terjadi saat ini adalah seringkali amanah dijadikan sebuah komoditi untuk meraih kekuasaan atau materi (dunia). Sehingga saat ini banyak sekali orang yang meminta amanah kepemimpinan dan jabatan, padahal belum tentu orang tersebut mempunyai kapabilitas untuk menjalankan amanah itu. Rasulullah mengancam akan hancurnya sebuah bangsa.

قال عليه الصلاة و السلام : إذا ضيعت الأمانة فانتظر الساعة ، قال أبو هريرة : كيف إضاعتها يا رسول الله ؟ قال : إذا أسند الأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة (رواه البخاري)

“Bila amanah disia-siakan, maka tunggulah kehancurannya. Dikatakan, bagaimana bentuk penyia-nyiaannya?. Beliau bersabda, “Bila persoalan diserahkan kepada orang yang tidak berkompeten, maka tunggulah kehancurannya”. (H.R. Bukhari).

Amanah menempati posisi 'strategis' dalam syariat Islam. Rasulullah saw sendiri mendapat gelar Al Amin (yang bisa dipercaya). Amanah menjadi salah satu pembeda kaum muslim dengan kaum munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Hurairah:

آية المنافق ثلاث :- إذا حدث كذب ، وإذا أوعد أخلف ، وإذا أؤتمن خان (متفق عليه)

“Tanda-tanda munafik itu ada tiga: apabila bicara, dia dusta; apabila berjanji, dia ingkari; dan apabila dipercaya (amanah), dia berkhianat". (Hadist Sohih).

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah memperingatkan umat Islam agar tidak sembarangan memberikan amanah (kepercayaan) dalam hadits yang artinya:
Barangsiapa yang mengangkat seseorang (untuk suatu jabatan) karena semata-mata hubungan kekerabatan dan kedekatan, sementara masih ada orang yang lebih tepat dan ahli daripadanya, maka sesungguhnya dia telah melakukan pengkhianatan terhadap Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman”. (H.R. al-Hakim)

Dengan demikian, meminta jabatan (amanah) sebagai pemimpin merupakan perbuatan yang dicela. Amanah akan menjadi penyesalan di akhirat kelak. Betapa tidak, jika seorang yang mendapat amanah tidak menjalankan dengan baik, mengingkari janjinya dan menipu saudaranya maka ia diharamkan masuk surga. Rasulullah mengancam pemimpin yang menghianati dan menyelewengkan amanah yang telah di bebankan kepadanya dengan ancaman berat.

Pertanyaannya, Mengapa harus menjaga amanah?
Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang di tujukan untuk diri kita masing-masing, dan tentu saja jawabannya sangat bervariatif. Menurut pengalaman penulis, ada beberapa alasan mengapa seseorang harus menjaga amanah di antaranya adalah karena amanah adalah sesuatu yang sebenarnya sudah melekat dalam fithrah manusia. Dengan demikian sebenarnya sifat amanah adalah sifat yang sudah melekat dalam diri manusia sejak manusia dilahirkan. Hal tersebut sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 172:

                         •   

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

Pada hakikatnya, jiwa dan diri kita, sejak dari awal kodratnya, telah dikondisikan untuk beragama tauhid. Dari sinilah lahir konsep dan keyakinan bahwa setiap bayi yang lahir, dilahirkan dalam keadaan fitrah. Karena setiap anak terlahir dalam keadaan suci maka dia bersifat hanif, artinya selalu cenderung kepada kesucian dan kebaikan. Dia dilengkapi hati nurani sebagai pusat kedirian kita. Artinya bahwa nilai nilai kesucian (fitrah) yang sebenarnya merupakan nilai-nilai ilahiah itu sudah melekat atau (built in) dalam diri kita sejak dahulu sebelum kita dilahirkan.
Akan tetapi kenyataannya, karena beberapa hal yang di alami oleh manusia, sikap amanah itu menjadi hilang dan terabaikan. Contohnya adalah ketika manusia dalam keadaan tertekan dalam hal ekonomi, manusia bisa melakukan sesuatu yang bisa melanggar amanah yang ada padanya. Karena tergoda oleh sesuatu, manusiapun bisa kehilangan kontrol, sehingga fitrah amanah itu menjadi hilang.

0 komentar:

Tuesday, March 5, 2013

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
(Studi di …………………)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAIKHA



Disusun Oleh :
________________
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM                              
……………………………………………..
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun proposal skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pemahaman Pelajaran Pai Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inside Outside Circle Pada Siswa Kelas Vii Smp Tahun Pelajaran 2012/2013 (Studi di SMPN 1 Jawilan).
Adapun penyusunan proposal skripsi ini dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Penyusunan Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Program S1 Tarbiyah di Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) Kubang – Petir – Serang dan selanjutnya proposal ini sebagai pertimbangan pihak terkait untuk dilanjutkan kebentuk skripsi.
Penulis menyadari akan kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini, oleh karena itu bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sangat peneliti harapkan demi hasil penelitian yang lebih baik.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada ketua dan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam K.H. Abdul Kabier (STAIKHA) yang senantiasa memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.


Kubang,    Juni 2012
Penyusun,


MASTUROH
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..      ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………..      iii
A.  Latar Belakang Masalah …………………………………………………………….      1
B.   Rumusan Masalah  …………………………………………………………………..      4
C.  Tujuan Penelitian  …………………………………………………………………….      4
D.  Kerangka Pemikiran ………………………………………………………………….      5
E.  Hipoptesis Penelitian …………………………………………………………………..      8
FSistematika Penelitian …………………………………………………………………      8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….      17




PROPOSAL SKRIPSI
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI

A.  Latar Belakang Masalah
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang  sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan berisikan tuntunan bagi siswa dalam menjalani kehidupan agar memiliki pribadi yang soleh atau solehah. Dengan adanya tuntutan inilah pendidik harus lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan dan menerapkan ilmu Pendidikan Agama Islam (PAI), sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang berakibat pada peningkatan mutu pendidikan. Adanya berbagai jenis hambatan dalam diri guru maupun siswa, proses belajar mengajar sering tidak efektif dan tidak efisien.[1]
Suasana belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat berpengaruh dalam peningkatan kualitas belajar mengajar. Apabila pembelajaran menyenangkan dapat menimbulkan minat dan motivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini guru harus dapat memfasilitasi siswa agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki oleh siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar sehingga tujuan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat tercapai.
Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) selalu dipandang sebagai pelajaran yang sangat sulit, sehingga kurang diminati oleh banyak siswa. Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang diperoleh siswa selalu monoton dan disajikan kurang menarik oleh guru. Dalam pembelajaran konvensional siswa selalu mengantuk dan perhatiannya kurang karena membosankan, sehingga pemahaman belajar menurun.
Penggunaan Metode yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang dipahami, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang biasanya menggunakan metode konvensional memang sudah membuat siswa aktif, namun kurang dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa yang kelak dapat berguna dalam kehidupan sosial.
Upaya peningkatan pemahaman belajar sangatlah tidak mudah, karena pembelajaran konvensional sekarang ini kurang cocok lagi untuk mentransfer ilmu ke peserta didik. Jadi perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menarik bagi siswa untuk belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). dalam pembelajaran, stategi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk meningkatkan pemahaman belajar.
Salah satu Metode pembelajaran yang menuntut aktivitas siswa adalah pembelajaran kooperatif. Metode pembelajaran kooperatif selain membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit juga berguna untuk membantu siswa menumbuhkan keterampilan kerjasama dalam kelompoknya dan melatih siswa dalam berpikir kritis sehingga kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dapat meningkat.
Hal lain yang penting dalam pembelajaran kooperatif adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan sikap yang positif, menambah motivasi belajar dan rasa percaya diri bagi siswa, menambah rasa senang berada di sekolah dan rasa sayang terhadap teman-teman sekelasnya.
Metode Inside-Outside Circle adalah salah satu metode pembelajaran kooperatif. Dalam metode ini siswa dituntut untuk bekerja kelompok, sehingga dapat memperkuat hubungan antar individu. Selain itu metode pendekatan ini memerlukan ketrampilan berkomunikasi dan proses kelompok yang baik.[2]
Selain pemilihan strategi yang tepat, hal lain yang dapat mempengaruhi pemahaman belajar adalah aktivitas belajar siswa. Siswa yang aktivitas belajarnya tinggi akan lebih cepat dalam bertindak untuk melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa. Dan sebaliknya, siswa yang aktivitas belajarnya rendah merasa malas untuk belajar.
Untuk siswa kelas VII SMP semester 1 pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan lebih efektif bila disampaikan melalui strategi yang tepat. Dalam hal ini, metode pembelajaran Inside-Outside Circlesangatlah tepat untuk pembelajaran. Pada pembelajarn Inside-Outside Circlesiswa dalam kelas dibagi dalam 2 kelompok besar. Tiap-tiap kelompok besar terdiri dari 2 kelompok lingkaran dalam dan kelompok lingkaran luar.
Dari permasalahan tersebut diatas, peneliti akan mengadakan penelitian dengan judul ”PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE TERHADAP PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI” (Studi di SMPN 1 Jawilan).

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dirumuskan permasalahn sebagai berikut:
  1. Bagaimana penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circle di SMPN 1 Jawilan?
  2. Bagaimana pemahaman siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?
  3. Bagaimana penggunaan model pembelajaran Inside-Outside Circle dan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMPN 1 Jawilan?

C.   Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain:
  1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Inside-Outside Circletehadap pemahaman belajar siswa di SMPN 1 Jawilan.
  2. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar siswa.
  3. Untuk mengetahui interaksi antara metode pembelajaran Inside-Outside Circledan aktivitas belajar siswa terhadap pemahaman belajar.

D.   Kerangka Pemikiran
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan ajaran Islam (doing), dan melakukan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being). Adapun tujuan pendidikan agama Islam di sekolah umum adalah untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan melakukan, dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan utama pendidikan agama Islam di sekolah ialah keberagamaan, yaitu menjadi muslim yang sebenarnya. Keberagamaan inilah yang selama ini kurang di perhatikan.
Pendidikan agama dapat didefenisikan sebagai upaya untuk mengaktualkan sifat-sifat kesempurnaan yang telah dianugerahkan oleh Allah Swt kepada manusia, upaya tersebut dilaksanakan tanpa pamrih apapun kecuali untuk semata-mata beribadah kepada Allah.[3]
Ahli lain juga menyebutkan bahwa pendidikan agama adalah sebagai proses penyampaian informasi dalam rangka pembentukan insan yang beriman dan bertakwa agar manusia menyadari kedudukannya, tugas dan fungsinya di dunia dengan selalu memelihara hubungannya dengan Allah, dirinya sendiri, masyarakat dan alam sekitarnya serta tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa (termasuk dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya).[4]
Mengingat begitu pentingnya pemahaman akan materi pendidikan agama Islam, maka tingkat pemahaman siswa harus menjadi prioritas diantara mata pelajaran lain. Maka dari itu tenaga pendidik harus mampu menentukan metode pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi Pendidikan Agama Islam ini.
Metode mengajar merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam kegiatan pembelajaran, yang pada dasarnya metode mengajar ini merupakan teknik yang digunakan di dalam melakukan interaksi dengan siswa disaat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Ada bebarapa prinsip yang ahrus kita perhatikan dalam pengguanaan metode mengajar, terutama yang berkaitan langsung dengan faktor perkembangan kemampuan siswa, diantaranya :
  1. Harus dapat membangkitkan rasa keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran, atau yang biasa deseburt dengan curriosity.
  2. Metode mengajar harus dapat memberikan peluang untuk berekspresi dalam aspek seni yang kreatif.
  3. Metode mengajar harus dapat memungkinkan siswa belajar untuk memecahkan masalah.
  4. Memungkinkan siswa untuk selalu menguji kebenaran akan sesuatu, atau disebut sikap skeptis.
  5. Metode mengajar harus dapat membuat siswa  untuk melakukan penemuan terhadap suatu topik atau berinkuiri.
  6. Harus memungkinkan siswa untuk menyimak.
  7. Independent study, memungkinkan siswa untuk mampu belajar secara mandiri .
  8. Cooperatif learning, metode harus dapat memungkinkan siswa untuk belajar secara kelompok.
  9. Harus dapat membuat siswa termotivasi dalam belajar.
Berdasarkan beberapa prinsip penggunaan metode mengajar diatas, maka peneliti memilih metode inside outside circle ini. Inside outside circle adalah mode pembelajaran dengan sistim lingkaran kecil dan lingkaran besar (Spencer Kagan, 1993) di mana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Sintaksnya adalah: Separuh dari sejumlah siswa membentuk lingkaran kecil menghadap keluar, separuhnya lagi membentuk lingkaran besar menghadap ke dalam, siswa yang berhadapan berbagi informasi secara bersamaan, siswa yang berada di lingkaran luar berputar kemudian berbagi informasi kepada teman (baru) di depannya, dan seterusnya.







PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INSIDE DAN OUTSIDE CIRCLE
(VARIABEL X)


PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN PAI
(VARIABEL Y)










E.   Hipoptesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawan sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis yang dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya.[5]
Dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya melalui jalan riset. Dengan kata lain hipotesisi merupakan dugaan yang mungkin benar atau mungkin salah yang membutuhkan pembuktian atau diuji kebenarannya.
Dari gambaran diatas dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut :
H0 :  Diduga dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013
H1 :      Diduga tidak dapat meningkatkan pemahaman pelajaran PAI dengan menerapkan model pembelajaran inside outside circle pada siswa kelas vii smp tahun pelajaran 2012/2013
FSistematika Penelitian
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam lima bab, sebagai berikut :
Bab I adalah Pendahuluan ; terdiri atas Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah, Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, TujuanPenelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Bab II adalah Kajian Pustaka; terdiri atas Melafalkan Huruf Hijaiyah, Media Lagu, dan Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Bab III adalah Metode Penelitian; terdiri atas Pendekatan Penelitian, Kancah Penelitian, Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian, Subyek Penelitian, Prosedur Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen Pengumpulan data, Teknik Pengumpulan data, dan Analisis Data.
Bab IV adalah Hasil Dan Pembahasan Penelitian ; terdiri atas Deskripsi Hasil  Penelitian, dan Pembahasan.
Bab IV adalah Kesimpulan Dan Saran-Saran; terdiri atas Kesimpulan, dan Saran-saran.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Reni dan Hawadi. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Grasindo.
Bahari, Abdullah dkk. 2000. Metode Belajar Anak Kreatif. Bandung : Dwi Pasha Press.
B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari  http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012

Drajat, Zakiah, 1992. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Ma’arif, Samsoel. 1993. Peran Pendidikan Moral dan Agama. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Markus, Alim. 1995. Manajemen Pendidikan Sekolah Terbuka; Representasi Sistem Pendidikan De-Birokratisasi. Yogyakarta : Mitra Pustaka.
Purwandaru, Setyawan, dan Esther Wahyudi Salim. Belajar Reaktif. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Rachmat Widodo. Model Pembelajaran Inside-Outside-Circle (Spencer Kagan). Diakses dari http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/10/model-pembelajaran-24-inside-outside-circle-spencer-kagan/. Pada tanggal 30 Mei 2012

Riyanto, Yatim. 2006. Pengembangan Kurikulum dan Seputar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), IKAPI : Universiti Press.

Shaleh, Abdul, Rahman, 2005.  Pendidikan Agama dan Pembangunan Untuk Bangsa.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sukuco, Padmo. 2002. Penleitian Kualitatif : Metodologi, Aplikasi, dan Evaluasi. Jakarta : Gunung Agung.
Suriah. N. 2003. Penelitian Tindakan. Malang : Bayu Media Publishing.
Suryaman, Maman. 1990. Kerangka Acuan Peningkatan Prestasi Belajar Siswa. Bandung : Angkasa.
Starawaji. Pengertian Pendidikan Agama Islam Menurut Berbagai Pakar. Diakses dari http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertian-pendidikan-agama-islam-menurut-berbagai-pakar/ Pada tanggal 31 Mei 2012.

Margono, S. Drs. 2001, Metodologi Pendidikan.  PT. Rineka Cipta,  cet.01 Press.cet 9.

Tafsir, Ahmad, 2005. Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Direktorat Tenaga Pendidikan.
Zuhaerini, 1983. Metodik Khusus Pendidikan Agama. Surabaya : Usaha Nasional.

[1] Drajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara. 1992. Hal.57.
[2] B. Adam. Macam-macam metode pembelajaran. Diakses dari  http://store.cc.cc/ Macam_macam_Metode_Pembelajaran_g1g177821 Pada tanggal 30 Mei 2012. Pukul 13:00 wib.

Contoh proposal

Contoh proposal program kreatifitas mahasiswa-



A. Judul Program
Pelatihan Pembuatan Aneka Kreasi Kain Flanel dan Kain Perca Bagi Santriwati Yatim Di Panti Asuhan Aisyiah Cipayung Jakarta Timur Untuk Bekal Wirausaha Mandiri
B. Latar Belakang Masalah
Saat ini pekerjaan sebagai pengusaha atau wirausahawan mulai dilirik banyak orang. Hal ini menjadi penting sebab berwirausaha memiliki keuntungan lebih dibandingkan menjadi seorang pegawai kantor ataupun buruh. Wirausaha mengajarkan aspek penting berupa kreatifitas dan keberanian. Wirausaha juga memungkinkan seseorang membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain tidak lagi sebagai pencari kerja (job seeker). Salah seorang pejabat tinggi negeri ini pernah mengatakan bahwa jika negeri ini mau maju dibutuhkan sekitar 4 juta orang pengusaha, artinya jumlah pengusaha di negeri ini masih jauh dari angka tersebut. Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari persentase keseluruhan penduduk di negara tersebut harus menjadi wirausahawan. Indonesia sendiri sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru sekitar 0,18%.
Salah satu sasaran yang harus diasah kemandiriannya melalui kegiatan berwirausaha adalah anak-anak yatim yang kurang mampu. Sebagian besar anak yatim mengalami kesulitan dalam mengakses pendidikan maupun keterampilan. Mereka yang tinggal di panti asuhan umumnya minim keterampilan yang dapat membawa mereka ke taraf kehidupan yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang itulah kami ingin mengadakan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan bagi anak-anak yatim yang kurang mampu sebagai bentuk kontribusi nyata dalam usaha memandirikan dan memberdayakan mereka. Hal itu kami lakukan mengingat perbuatan menyantuni anak yatim dalam hal memberikan ilmu kemandirian berwirausaha dan keterampilan adalah suatu usaha yang sangat dianjurkan oleh agama dan sangat dibutuhkan oleh mereka. Lebih dari itu, kelak mereka akan mampu membuka lapangan pekerjaan baru yang dapat menyerap orang lain yang senasib dengan mereka.
Dalam hal ini kami membidik remaja putri Panti Asuhan Aisyiah yang berlokasi di Cipayung Jakarta Timur tingkat SMP dan SMA. Mengapa kami memilih jenjang SMP dan SMA ? Karena pada usia tersebut anak-anak sedang mencapai tingkat kreatifitas yang cukup tinggi. Selain itu, remaja putri di panti asuhan ini belum mendapatkan materi kewirausahaan yang akan membantu mereka menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bidang pekerjaan. Sedangkan keterampilan yang akan diberikan adalah kreasi inovatif dari kain flanel karena kami lihat usaha kain flanel memiliki prospek yang cukup baik, banyak konsumennya, cukup mudah pembuatannya, dan modal yang diperlukan tidak terlalu besar.
C. Perumusan Masalah
Selama ini remaja asuh putri di Panti Asuhan Aisyiah Cipayung melakukan aktifitas sehari-harinya dengan kegiatan sekolah dan belajar mengaji. Materi kewirausahaan (enterprenuership) yang menekankan aspek kemandirian dan kreatifitas belum mereka dapatkan. Sebagai modal untuk berwirausaha maka akan kami berikan pelatihan keterampilan pembuatan aneka kreasi dari kain flannel dan perca dengan harapan kelak mereka dapat menjadi pengusaha yang kreatif dan mandiri.
D. Tujuan Program
1) Menyiapkan wirausahawan muslimah yang siap berkompetisi secara sehat dan sesuai tuntunan agama.
2) Memandirikan anak yatim agar kelak mereka memiliki keterampilan yang dapat digunakan untuk mencari rezeki.
3) Menumbuhkan semangat kreatifitas dalam mengolah kain flannel menjadi produk yang memiliki daya jual.
E. Luaran yang diharapkan
Terciptanya anak-anak asuh putri yang terampil menjahit berbagai kreasi flannel, kreatif dalam menciptakan produk-produk kreasi flannel yang layak jual, memiliki pengetahuan tentang wirausaha serta mampu menjadi pengusaha sukses dengan tetap mempertahankan nilai-nilai Islami.
F. Kegunaan Program
1) Menumbuhkan semangat dan menanamkan pentingnya berwirausaha (entrepreneurship) kepada remaja putri asuh di Panti Asuhan Aisyiyah Cipayung Jakarta Timur agar kelak mereka mandiri di saat dewasa nanti.
2) Program ini juga diharapkan mampu menciptakan pengusaha muslimah ideal yang kreatif, inovatif dan terampil dalam mengkreasikan kain flannel dan perca sebagai modal untuk terjun dalam dunia wirausaha.
G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
1. Kondisi Remaja Asuh Putri Di Panti Asuhan Aisyiah Jakarta Timur
Panti Asuhan Aisyiah Putri di Cipayung Jakarta Timur merupakan panti asuhan yang didirikan atas kerjasama ibu-ibu pengajian Aisyiah yang didirikan setahun yang lalu. Saat ini memiliki anak asuh berjumlah 20 orang dengan rentang usia 12-17 tahun. Saat kami mengunjungi panti asuhan, Ibu asuh dip anti asuhan tersebut meminta tolong kepada kami agar memberikan keterampilan kepada anak asuh. Saat itulah muncul ide untuk membuat proposal program kreatifitas mahasiswa pengabdian masyarakat (PKM-M).
Aktifitas anak asuh di Panti Asuhan Aisyiah dari pagi hingga siang hari mereka bersekolah di sekolah negeri di daerah sekitar panti asuhan. Setelah aktifitas sekolah formal usai mereka kembali ke asrama untuk melakukan rutinitas harian yakni hafalan al-Qur’an dan belajar materi agama Islam. Anak-anak di panti asuhan tersebut selama ini belum mendapat bekal ilmu keterampilan yang nantinya dapat memandirikan mereka kelak. Dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan dan keterampilan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memandirikan mereka.
2. Gambaran Umum Solusi yang ditawarkan
Saat ini remaja asuh putrid di Panti Asuhan Aisyiyah Cipayung belum memiliki keterampilan berwirausaha dikarenakan terbatasnya biaya yang dimiliki pengelola panti asuhan untuk memberikan materi keterampilan sementara keterampilan adalah salah satu aspek penting untuk bekal kemandirian mereka saat dewasa kelak.
H. Metode Pelaksanaan Program
1) Waktu dan Tempat Pelatihan
Program kreatifitas mahasiswa ini akan dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai sejak bulan awal pendanaan program PKMM tahap awal cair. Program ini dilaksanakan tiap akhir pekan dengan durasi pelatihan 150 menit per sesinya. Kegiatan ini bertempat di aula panti asuhan tersebut. Peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan dan keterampilan ini terdiri dari 20 orang remaja asuh putri dan 10 orang ibu-ibu yang berada di lingkungan sekitar panti asuhan.
2) Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan
a. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan PKMM, pelaksana kegiatan melakukan konsultasi dengan dosen pendamping secara intensif . Kemudian melakukan observasi terhadap masyarakat sasaran dan melakukan koordinasi kepada pihak yang bersangkutan.
b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Pelatihan kewirausahaan dan keterampilan ini akan dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan.
· Pada pertemuan ke-1 dan ke-2 peserta akan diberikan materi seputar kewirausahaan dengan sumber materi berupa modul. Penyampaian materi menggunakan media power point disertai potret-potret wirausahawan yang telah sukses. Materi diberikan oleh ketua dan anggota pelaksana PKM-M.
· Pada pertemuan ke-3 sampai ke-8 peserta akan diberikan materi keterampilan dan langsung mempraktekkannya pada alat dan bahan yang telah disediakan. Keterampilan yang akan diberikan berupa pembuatan kaos dengan hiasan kreasi flannel dan kain perca, tempat pensil beridentitas berbahan dasar flannel, aneka aksesoris seperti gantungan kunci boneka, bross jilbab, sampul buku, kreasi boneka flannel serta beberapa teknik dasar dalam membordir kaos flannel.
· Pada pertemuan ke-9 dan ke-10 peserta akan melaksanakan kegiatan pemasaran produk-produk yang telah mereka buat kepada masyarakat sekitar, di sekolah-sekolah, di kampus-kampus dan pada saat acara seperti pasar malam. Kegiatan pemasaran ini berguna dalam membentuk mental wirausaha kepada mereka. Selain itu akan diajarkan pula cara memasarkan produk melalui media sosial internet.
· Di akhir pertemuan para peserta akan diberikan kuisioner mengenai kegiatan pelatihan yang selama 10 kali pertemuan yang telah dilaksanakan.
C. Tahap Akhir
Tahap akhir terdiri dari pembuatan dan pengumpulan laporan hasil kegiatan.
I. Jadwal Kegiatan Program
Keseluruhan program ini akan dilaksanakan selama 4 bulan, dengan perancangan kegiatan dan waktu sebagai berikut.
Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
Bulan ke-3
Bulan ke-4
Pekan ke-
Pekan ke-
Pekan ke-
Pekan ke-
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Konsultasi dengan dosen pendamping
















Observasi masyarakat sasaran
















Koordinasi Tim
















Persiapan Pelatihan
















Pemberian Materi Kewirausahaan
















Pengenalan Alat , Bahan, dan Teknik Menjahit Awal
















Pelatihan Pembuatan Kaos Flannel
















Pelatihan Pembuatan Kaos Perca
















Pelatihan Pembuatan Tempat Pensil Flannel
















Pelatihan Pembuatan Aksesoris Flannel
















Pelatihan Pemasaran Kepada Konsumen/Masyarakat
















Evaluasi PKM
















Pembuatan Laporan Akhir
















Lokakarya
















J. Rancangan Biaya
Perkiraan biaya yang diperlukan untuk kegiatan pelatihan adalah sebagai berikut.
No
Jenis/Nama Barang
Satuan
Harga Satuan
Frekuensi
Total
1
Perlengkapan Pelatihan


a. Spidol
2 buah
Rp.6000
-
Rp.12.000
b. Penghapus
2 buah
Rp.5000
-
Rp.10.000
c. Buku materi kewirausahaan bersumber dari internet
1 jilid
Rp.25.000
-
Rp.25.000
d. Buku materi kain flannel dan kain perca
4 buku
Rp.40.000
-
Rp.160.000
e. Fotocopy materi
30 jilid
Rp.30.000
-
Rp.900.000

f. Sewa LCD(infocus)
1 buah
Rp.30.000
2 kali
Rp.60.000
2
Peralatan Pelatihan





a. Kain flannel
40 Meter
Rp.16.000
-
Rp.640.000
b. Alat lem tembak
8 piece
Rp.30.000
-
Rp.240.000
c. Isi lem tembak
1 Kg
Rp.50.000
-
Rp.50.000
d. Kain puring
5 Meter
Rp.12.000
-
Rp.60.000
e. Restluiting
30 piece
Rp.1000
-
Rp.30.000
f. Gantungan kunci
1 Bungkus
Rp.15.000
-
Rp.15.000
g. Peniti bros
1 Bungkus
Rp.10.000
-
Rp.10.000
h. Kaos polos katun C59
30 kaos
Rp.30.000
-
Rp.900.000
i. Gunting
30 piece
Rp.4000
-
Rp.120.000
j. Pulpen
30 piece
Rp.2000
-
Rp.60.000
k. Kertas karton pola
30 Lembar
Rp.2000
-
Rp.60.000
l. Benang sulam
30 piece
Rp.500
-
Rp.15.000
m. Jarum sulam
30 piece
Rp.1000
-
Rp.30.000
n. Kain perca
3 Meter
Rp.10.000
-
Rp.30.000
o. Plastik kemasan
1 Bungkus
Rp.10.000
-
Rp.10.000
p. Plastik lapisan
6 Meter
Rp.15.000
-
Rp.90.000
q. Benang jahit
20 Piece
Rp.2500
-
Rp.50.000
r. Mesin jahit border bekas
1 buah
Rp.5.000.000
-
Rp.5.000.000
s. Dakron
1Kg
Rp.20.000
-
Rp.20.000
t. Mata boneka,jepit rambut,magnet,karet rambut
1 bungkus
Rp.50.000
-
Rp.50.000
3
Perjalanan
5 Orang
Rp.30.000
12 kali
Rp.1.800.000
4
Lain-lain





a. Konsumsi/snack
35 Orang
Rp.5000
10 hari
Rp.1.750.000
b. Pembuatan laporan dan pengiriman
1
Rp.100.000
-
Rp.100.000

c. Pembuatan kuisioner
30
Rp.1000

Rp.30.000




TOTAL
Rp.12.327.000
K. Lampiran
1. Biodata singkat ketua, anggota pelaksana, dan dosen pendamping
2. Gambar kreasi flannel yang akan diajarkan paada saat pelatihan
3. Surat pernyataan bersedia bekerja sama dengan mitra

TVone


Powered by www.tvone.co.id
(Double click pada layar TV untuk fullscreen, klik stop untuk berhenti)



jadwal acara dan situs resmi TV ONE www.tvone.co.id